Manajemen rantai pasokan (SCM) adalah proses mengelola seluruh perjalanan produk atau layanan. Ini mencakup segala hal mulai dari pengadaan bahan baku, pembuatan produk, pengiriman ke pelanggan, hingga penanganan pengembalian atau daur ulang.
SCM melampaui manajemen logistik tradisional dengan melibatkan pembangunan rantai pasokan yang adaptif, yang secara proaktif dan prediktif merespons tantangan dengan visibilitas real time, perencanaan yang lentur, dan kelangsungan bisnis.
Pelanggan saat ini mengharapkan ketersediaan, pelacakan, dan pengiriman produk yang cepat, hanya dengan menggeser jari di ponsel mereka. Ketika kita membicarakan rantai pasokan—proses mengubah bahan baku menjadi barang dan jasa serta mendistribusikannya kepada pengguna akhir—kita sedang membicarakan proses yang dianggap remeh oleh kebanyakan konsumen modern.
Gangguan global pada tahun 2020 menempatkan manajemen rantai pasokan di bawah sorotan. Lini berita dipenuhi dengan gambar rak toko kelontong yang kosong dan kelangkaan barang-barang pokok seperti susu formula bayi, cairan pembersih tangan, dan kertas toilet. Peta real time menunjukkan ratusan kontainer pengiriman terjebak di luar pelabuhan yang padat. Berbagai peristiwa ini menunjukkan bahwa perusahaan memerlukan inovasi dan ketahanan dalam rantai pasokan mereka untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Perusahaan yang kompetitif berhasil tetap unggul dengan mengadopsi inovasi baru secara cepat dan mengambil pendekatan yang lebih luas dalam manajemen rantai pasokan, tidak hanya terbatas pada pengelolaan logistik. Mereka menyadari bahwa semakin tangguh operasi rantai pasokan, semakin kokoh kepercayaan pelanggan dan keberlanjutan jangka panjang yang dapat mereka bangun.
Para pemimpin di industri seperti manufaktur telah lama memahami bahwa mengelola rantai pasokan secara efektif dapat mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan organisasi mereka. Belakangan ini, ketahanan rantai pasokan telah terbukti memiliki dampak positif terhadap keuntungan perusahaan. Menurut survei yang dilakukan oleh Harvard Business Review Analytic Services pada Oktober 2022, 94 persen eksekutif yang disurvei menyatakan bahwa operasi rantai pasokan menjadi prioritas yang lebih tinggi bagi organisasi mereka saat ini dibandingkan tiga tahun yang lalu.
1 Lebih penting lagi, memprioritaskan manajemen rantai pasokan dapat meningkatkan pengenalan merek dan membantu menjaga kepuasan serta loyalitas pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan di berbagai industri semakin meningkatkan investasi mereka dalam inovasi teknologi untuk mengelola rantai pasokan. Mereka berinvestasi dalam layanan atau platform manajemen rantai pasokan dari penyedia layanan cloud agar operasional mereka menjadi lebih fleksibel, aman, dan kolaboratif. Layanan ini tidak hanya membantu dalam mengelola inventaris dan logistik—tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk secara terus-menerus mengevaluasi dan memprediksi seluruh rantai pasokan, mengidentifikasi, dan memperbaiki titik-titik lemah.
Dapatkan berita terbaru tentang manajemen rantai pasokan >